Minggu, 16 Oktober 2011

Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Asma Pada Anak di Desa

iklan1
ABSTRAK

Asma merupakan penyebab kematian kedelapan di America Serikat didapat relevan asma sekitar 3% di Inggris sekitar 5% dan pada tahun 2000 menyebutkan lima penyakit paru utama merupakan 17,4% dari seluruh kematian di dunia masing-masing infeksi paru 7,2% PPOK 4,8% tuberkulasis 3,0% kanker paru trakhea bronkus 2,1% dan asma 0,3% asma merupakan penyakit dengan karakteristik meningkatnya reaksi trakea dan bronkus oleh berbagai macam pencetus di sertai dengan timbulnya penyempitan luas saluran nafas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan responden tentang penanganan asma pada anak. Penelitian ini bersifat deskriptif yaitu sampel penelitian ini dengan 35 responden dimulai pada tanggal 20 Mei – 25 Mei 2011. Hasil penelitian yang diperoleh tingkat pengetahuan responden tentang penanganan asma pada anak di Dusun III Desa Kabupaten mayoritas berpengetahuan cukup sebanyak 18 responden (51,4%) berdasarkan pendidikan mayoritas SD sebanyak 10 responden (28,6%) berdasarkan pekerjaan mayoritas bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 26 responden (34,3%) berdasarkan usia mayoritas berusia 31 – 35 tahun sebanyak 12 responden (34,3%) berdasarkan sumber informasi mayoritas dari teman sebanyak 25 responden (71,4%). Dari hasil penelitian dapat di simpulkan pengetahuan ibu tetang penanganan asma pada arak cukup di anjurkan kepada ibu-ibu supaya lebih mencari informasi tentang penanganan asma.
Kata Kunci : Pengetahuan + Penangan Asma.
Daftar Pustaka: 9 Referensi (2003 – 2008)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asma adalah suatu keadaan dimana saluran napas mengalamai penyempitan karena hiperaktivitas terhadap rangasangan tertentu yang menyebabkan peradangan. Pada suatu serangn asma, otot polos dari bronci mengalami kejang dan jaringan yang melapisi saluran udara mengalami pembengkakkan karena adanya peradangan dan pelepasan lendir ke dalam saluran udara. Hal ini akan memperkecil di ammeter saluran udara (disebut bronkokons triksi) dan penyempitan ini menyebabkan penderita harus berusaha sekuat tenaga supaya dapat bernapas. Asma merupakan suatu penyakit yang sering dijumpai pada anak. Kejadian asma meningkat di hampir seluruh dunia, baik negara maju maupun negara berkembang termasuk Indonesia. Peningkatan ini diduga berhubungan dengan meningkatnya industri sehingga tingkat polusi cukup tinggi.
Penyakit asma mengenai semua umur meski kekerapannya lebih banyak pada anak-anak dibandingkan dewasa. Asma lebih banyak diderita anak laki-laki, pada usia dewasa lebih banyak pada perempuan. Resiko dan tanda alergi atau asma dapat diketahui sejak anak dilahirkan bahkan sejak dalam kandungan pun mungkin sudah dapat terdeteksi. Alergi dan asma dapat dicegah sejak dini dan diharapkan dapat mengoptimalkan tumbuh dan kembang anak secara optimal. Perbedaan prevelensi asma pada anak di kota biasanya lebih tinggi dibandingkan di desa terlebih pada golongan sosiotetonomi rendah dibandingkan sosioekonomi tinggi pada hidup di kota meningkatkan resiko terjadinya asma baik prevelensi, morbiditas (perawatan dan kunjungan ke instansi gawat darurat) maupun mortalitasnya (lingkungan dalam rumah glongan sosioekonomi rendah mendukung pencetus asma).
Walaupun berdasarkan pengalaman klinis dan berbagai penelitian. Asma merupakan penyakit yang sering ditemukan pada anak, tetapi gambaran klinis asma pada anak sangat berpariasi bahkan berat tingginya serangan dan sering-tidaknya serangan berubah-ubah dari waktu ke waktu akibat kelainan ini kadang kala tidak terdiagnosis atau salah diagnosis sehingga menyebabkan tidak adekuat. Umumnya gejala klinis ditandai dengan adanya sesak napas dan megi (nafas berbunyi). Kelompok anak yang patut diduga asma adalah anak-anak yang menujukkan batuk dan atau megi yang timbul secara episodie, cenderung pada malam/dini hari musiman setelah aktivitas. Serta adanya riwayat asma dan atopi pada pasien dan keluarga.
Asma merupakan penyebab kematian kedelapan. Penelitian di Amerika Serikat mendapatkan prevelansi asma sekitar 3%, sementara di Inggris angkanya adalah sekitar 5%. Penelitian pada guru-guru di India menghsilan prevelensi asma sebesar 4,1%, sementara laporan dari Taiwan menunjukkan angka 6,2%. National Health Interview Survey Amerika Serikat malaporkan bahwa setidaknya 7,5% juta orang penduduk negeri itu mengidap bronchitis kronik, lebih dari 2 juta orang menderita amfisema dan setidaknya 6,5 juta orang menderita slah stu bentuk asma. Di tahun 1981 di Amerika Serikat dilaoprkan ada 60.000 kematian akibat PPOM dan keadaan yang berhubungan dengannya. Laporan ogranisasi kesehatan dunia (WHO) dalam World Health Report 2000 menyebutkan lima penyakit paru utama merupakan 17,4% dari seluruh kematian di dunia, masing-masing infeksi paru 7,2% PPOK 4,8%, Tuberkulosis 3,0%, kanker paru/trakea/bronkus 2,1% dan asma 0,3%.
Peningkatan penderita asma broncihial juga terjadi di Indonesia. Penelitian pada anak sekolah usia 13-14 tahun dengan menggunakan kuisioner ISAAC (international Study On Asthma and Alergy In Children) tahun 1995 menunjukkan prevelensi asma masih 2,1% dan meningkat tahun 2003 menjadi dua kali lipat lebih yakni 5,2%.
Data jumlah pasien asma yang masuk ruangan gawat darurat RS Persahabatan Jakarta mengalami pengingkatan dari 1.653 pasien pada 1998 menjadi 2.210 pasien pada 2000. Ini menunjukkan penderita asma belum mengenal penyakitnya dan asmanya belum terkontrol dengan baik. Menurut survey dari berbagai Rumah Sakit, jumlah penderita asma di sejumlah provinsi yakni Bali 2,4%, Jatim 7%, Jakarta untuk anak-anak 16,5%, Malang untuk anak-anak 22%, Jakarta Timur untuk dewasa 18,3% dan Jakarta Pusat 7%. Majalah Health Today.
Dengan melihat hasil dari berbagai pendapat dan pendataan yang dilakukan terhadap bahaya asma pada anak yang kejadiannya tinggi serta cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini yang melatar belakangi penulis melakukan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Asma Pada Anak Di Batang Kuis Desa Dusun III”.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas di dapat rumusan masalah yaitu “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Asma Pada Anak Di Batang Kuis Desa Dusun III”.

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui “Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Penanganan Asma Pada Anak Di Batang Kuis Desa Dusun III”.
1.3.2 Tujuan Khusus
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan asma pada anak berdasarkan pendidikan.
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan asma pada anak berdasarkan pekerjaan.
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan asma pada anak berdasarkan umur.
- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu tentang penanganan asma pada anak berdasarkan informasi.
1.3.3 Manfaat Penelitian
- Untuk Penulis
Sebagai bahan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penanganan asma pada anak.
- Untuk Instansi
Sebagai bahan masukan bagi Akademi Keperawatan Harapan Mama dalam bidang penelitian.
- Untuk Orang tua
Agar masyarakat lebih mengerti tentang penanganan asma pada anak.
- Sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya agar hasil penelitiannya nanti lebih baik dari yang sekarang.

Download KTI Skripsi Kebidanan Keperawatan dan Kedokteran No.31

untuk melihat kelengkapan isi KTI Skripsi silahkan KLIK DISINI

Tidak ada komentar: