Kamis, 13 Oktober 2011

Distribusi Kemungkinan Teoritis

iklan1
Distribusi Kemungkinan Teoritis:
PENGERTIAN DISTRIBUSI KEMUNGKINAN TEORITIS
Yang dimaksud dengan Distribusi Kemungkinan Teoritis adalah merupakan distribusi (tingkat penyebaran) dari suatu kejadian yang dapat diharapkan berdasarkan pertimbangan-petimbangan teoritis, misalkan masalah probabilitas untuk mendapatkan kesempatan menang atau kalah didalam suatu undian.
VARIABEL RANDOM
Yaitu variabel acak atau variabel random yang nilainya merupakan suatu hasil perolehan yang terjadi didalam suatu percobaan. Distribusi Kemungkinan Teoritis terbagi menjadi:
1. Variabel Random Diskrit
2. Variabel Random Kontinu


DISTRIBUSI BINOMIAL
Yang dimaksud dengan distribusi Binomial adalah dstribusi kemungkinan teoritis (diskrit), dengan ciri-ciri sebagai berikut :
-Probabilitasnya independent ( saling bebas )
-Hasil percobaan mempunyai dua "outcomes" nilai yang mungkin terjadi dalam hal ini adalah :
1.Sukses
2.Gagal

DISTRIBUSI MULTINOMIAL
Distribusi ini merupakan perluasan dari distribusi binomial dengan ciri-cirinya sebagai berikut :
1.Peristiwanya independent
2.Setiap percobaan tunggal mempunyai hasil kejadian lebih dari 2 (dua) dan semuanya disebut sukses.
3.Peluang terjadinya setiap "outcomes" disebut p1, p2 ....pn sehingga P(n)= 1
4.Biasanya dalam hal ini jumlah percobaan tertentu.

DISTRIBUSI HIPERGEOMETRIK
Distribusi Hipergeometrik adalah suatu bentuk distribusi yang diperoleh dari hasil percobaan dengan pengambilan sekaligus secara acak (random) dan tanpa pengembalian.

DISTRIBUSI POISSON
Distribusi ini ditemukan oleh Poisson, sedangkan aplikasi atau pemakaiannya sama saja dengan distribusi binomial. Hanya saja pada distribusi Poisson ini ada suatu persyaratan yaitu jika probabilitasnya (p) 0,01 dan (n)0,50 .
Rata-ratanya = n.p

DISTRIBUSI NORMAL
Hampir semua data penelitian dengan pengambilan sampel yang cukup memadai akan mempunyai distribusi normal.
•Grafik Distribusi normal selalu berada di atas sumbu x dan tidak pernah memotong sumbu x tersebut.
•Bentuknya simetris terhadap rata-ratanya (  ).
•Nilai x dapat dikonversikan kedalam nilai standar (nilai baku)

Tidak ada komentar: